Jelajah Malang

Seru-seruan jelajahi Malang dengan berjalan kaki

Walking Tour Kajoetangan : “Girl Day Out Seru Bareng Jelajah Malang x Yuk Ngaji Malang”

Sabtu, 19 April 2025, Jelajah Malang berkolaborasi seru dengan komunitas Yuk Ngaji Malang dalam kegiatan walking tour menyusuri kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan. Kolaborasi ini menjadi pengalaman seru yang tak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.

Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari ketua komunitas Yuk Ngaji Malang, kemudian dilanjutkan oleh Kak Dini selaku tour guide dari Jelajah Malang yang akan memandu peserta selama tur berlangsung. 

Setelah pengarahan awal, Kak Dini mulai memperkenalkan sejarah kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan yang masih kental dengan nuansa kolonial Belanda. Hal ini terlihat dari bangunan bangunan berarsitektur khas salah satu contohnya pada Koffie Eatery Heritage dan Soma Coffe, yang masih mempertahankan desain bangunan khas Belanda. 

Memasuki pintu masuk kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan, pengunjung dikenakan tiket masuk mulai dari Rp5.000 per orang, dengan beberapa pilihan paket yang dapat disesuaiakan dengan kebutuhan.

Begitu masuk, suasana khas tempo dulu langsung menyambut. Terdapat berjejeran rumah rumah para warga yang masih bergaya dulu, papan informasi sejarah, cafe cafe bernuansa vintage, mural dari para seniman lokal hingga bangunan peninggalan zaman kolonial menjadi latar yang sempurna sebagai spot foto.

Tur dipandu Kak Dini yang menyampaikan berbagai informasi menarik dan edukatif, membuat pengalaman berkeliling menjadi lebih berkesan. Perjalanan berlanjut ke kawasan Pasar Taloen, pasar tradisional yang berada di dalam kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan.

Meskipun sederhana, pasar ini masih aktif hingga kini dan menjual beragam kebutuhan seperti sayur mayur, ikan, daging, pakaian hingga makanan siap santap. 

Di antara deretan rumah warga, terselip hidden gem berupa cafe cafe kecil yang mengusung tema klasik tempo dulu. Salah satunya adalah Cafe Hamur Mbah Ndut. Dengan nuansa vintage dan menyajikan menu yang sederhana, cafe ini berhasil menghidupkan kembali suasana tenang dan hangat khas masa lalu.

Tak jauh dari lokasi Cafe Mbah Ndut, terdapat salah satu situs bersejarah yang tak kalah menarik yakni Makam Mbah Honggo atau Pangeran Honggo Koesomo. Beliau dikenal sebagai guru mengaji pertama dari Bupati Malang yang bernama R.A.A Notodiningrat sekaligus saksi sejarah penting perkembangan sejarah di Jawa Timur.

Sebelum mencapai area makam, terdapat papan informasi lengkap mengenai sejarah hidup dari Mbah Honggo. Disampingnya terdapat sebuah batu besar bertuliskan ukiran aksara Jawa yang berisikan informasi terkait Makam Mbah Honggo. 

Untuk mencapai area makam, pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga pendek sebelum masuk ke area makam Mbah Honggo. Di puncaknya, terdapat dua makam yang saling berdampingan, Makam Mbah Honggo dan disebelahnya terdapat Makam Pangeran Soero Adimerto atau Ki Ageng Peroet yang berada di bawah naungan pohon beringin besar yang masih tegak berdiri hingga sekarang.

Tur berlanjut ke salah satu spot ikonik kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan yaitu jembatan penyebrangan yang menawarkan pemandangan rumah rumah warga dipercantik dengan mural indah dari seniman lokal. 

Keindahan dan kekayaan cerita dibalik proses membuat lukisan tersebut menambah kesan autentik dan memperkuat citra kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan sebagai kawasan wisata sejarah di Malang.

Setelah menempuh perjalanan dengan melewati bawah jembatan untuk dapat sampai ke kampung sebelah, sampailah pada salah satu cafe favorit pengunjung yaitu Lafayette Coffe & Eatery. Lokasinya yang strategis dekat dengan ikon tulisan “Kayutangan” yang berada di tengah kota, menjadikan tempat ini ramai dikunjungi khususnya saat akhir pekan.

Tentu tak lengkap rasanya jika tidak berswafoto di depan tulisan “Kayutangan” yang menjadi simbol kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan. Lokasi ini selalu ramai oleh wisawatan yang ingin mengabadikan momen atau sekedar berjalan santai menyusuri area sekitar.

Sebagai penutup, peserta diajak untuk mengenang salah satu peristiwa kelam dalam sejarah kota Malang, yakni tragedi Kanjuruhan pada masa silam. Sebuah bangunan di kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan ini menjadi bentuk peringatan dan simbol perjuangan untuk menolak lupa pada peristiwa kelam tersebut. 

Setelah menjelajahi beragam tempat bersejarah di kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan, spot ikonik hingga saksi peristiwa penting, walking tour bersama Jelaja Malang bersama Kak Dini sebagai tour guide resmi berakhir. 

Terima kasih kepada komunitas Yuk Ngaji Malang yang telah antusias belajar dan menyusuri sejarah di kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan. Sampai jumpa di petualangan selanjutnya !

Tidak ada komentar:

Our Teams

Follow Us

Our Review