Seru-seruan jelajahi Malang dengan berjalan kaki
![]() |
Doc pribadi |
Siapa yang tidak kenal Kajoetangan? Suatu kawasan terkenal
di jantung Kota Malang. Kajoetangan atau Kayutangan saat ini merupakan daerah
destinasi wisata bersejarah, salah satunya ada di Kampoeng Heritage.
Di area Kampoeng Heritage ini terdapat sebuah cagar budaya
berusia sekitar 196 tahun. Cagar Budaya tersebut adalah sebuah kompleks
pemakaman bersejarah. Di dalam kompleks makam tersebut terdapat empat makam,
termasuk makam Mbah Honggo atau Pangeran Honggo Koesumo, makam Kyai Ageng
Peroet atau Kanjeng Pangeran Soero Adimerto, makam Raden Mas Singojoyo yang
merupakan putra dari Kyai Ageng Peroet dan makam Bahram yang merupakan abdi
kinasih dari Mbah Honggo.
Sejarah di balik makam Mbah Honggo atau Pangeran Honggo
Kusumo memiliki akar yang dalam. Mbah Honggo adalah seorang guru ngaji atau
guru spiritual dari Bupati Malang pertama yakni Raden Tumenggung Notodiningrat
I. Mbah Honggo merupakan keturunan langsung dari Brawijaya V yang merupakan
keturunan Batoro Katong Ponorogo.
Sebelumnya, Mbah Honggo
juga dikenal sebagai salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro.
Setelah penangkapan Pangeran Diponegoro dan berakhirnya perang Diponegoro pada
tahun 1830, banyak pengikutnya yang menyebar ke seluruh Jawa Timur, melanjutkan
perjuangan mereka dengan menggunakan nama samaran termasuk Mbah Honggo.
Saat ini kompleks makam Mbah Honggo digunakan sebagai
tempat wisata sekaligus edukasi terkait sejarah yang ada di Kota Malang.
Kompleks makam ini terletak tepat di sebelah kafe Hamur Mbah Ndut.
Untuk tiket masuk pengunjung hanya perlu merogoh kocek
Rp.5.000,- saja di gerbang Kampoeng Kayoetangan Heritage dan akan mendapatkan
kartu pos gratis bergambar spot-spot dan bangunan bersejarah di area tersebut.
Untuk urusan jajan tidak perlu khawatir karena di sana banyak warga yang berjualan.
Bersama Jelajah Malang, kita dapat menjelajahi rute
Kayutangan termasuk makam Mbah Honggo yang bisa kita pelajari sejarah
lengkapnya bersama guide Jelajah Malang. Jalan menuju makam Mbah Honggo cukup
mudah dilalui dengan berjalan kaki. Kedepannya, makam Mbah Honggo akan
direvitalisasi dan dijadikan tempat pembuatan batik untuk menambah daya tarik
wisatanya.
Hingga saat ini, acara haul kecil-kecilan dan selamatan masih sering diadakan oleh orang-orang yang datang dari jauh untuk mengenang jasa Mbah Honggo sebagai prajurit maupun pemuka agama pada masanya. Nilai spiritual yang terdapat pada kompleks makam ini masih kental dan memang cocok untuk dijadikan wisata religi.
Wisata religi di Kota Malang memang tidak sebanyak di kota
lain di wilayah Jawa Timur. Maka pentingnya peran masyarakat untuk melestarikan
dan menjaga warisan budaya serta pengembangan situs wisata religi di area
Kayutangan ini. Apalagi dengan adanya Jelajah Malang, menjadikan walking tour yang menyenangkan sekaligus
untuk media belajar bagi masyarakat yang ingin mempelajari sejarah dan budaya
di kawasan Kota Malang.
Jika kalian ingin ikut walking
tour yang melewati destinasi makam Mbah Honggo, baiknya bisa mengambil
paket wisata rute Kayutangan. Selain ke Makam Mbah Honggo, ada wisata
berbelanja di Pasar Taloen, kanal, kafe Kopi Hamur Mbah Ndut, kedai Namsun,
Galeri Nya’ Abbas Akub dan masih banyak lagi yang akan dilewati selama walking tour ini berlangsung. Boleh
follow Instagram @jelajahmalang_
untuk tau informasi detail dan terkini seputar
wisata Kota Malang dan jadwal-jadwal yang akan datang.
Jln. Cokroaminoto II/74, Malang, Jawa Timur
Email: jelajahmalangaja@gmail.com
WhatsApp/Telpon: 0823 3528 8384
Tidak ada komentar: