Seru-seruan jelajahi Malang dengan berjalan kaki
Kampoeng Heritage Kajoetangan |
Jika dulu di masa kolonial Kawasan Kayutangan menjadi pusat perdagangan yang ramai, kini fungsi itu melekat kembali di sana. Meski pernah menjadi kawasan pertokoan yang sepi, Daerah Kayutangan kini mulai menggeliat kembali. Hal ini terjadi setelah peresmiannya menjadi Kawasan Heritage di Kota Malang.
Kayutangan kini menjadi popular dan
menjadi tempat referensi anak-anak muda untuk berkumpul. Tak hanya marak dengan
tempat makan dan caffe-caffe sebagai tempat nongkrong, di sini tiap malamnya juga
diramaikan dengan alunan musik-musik jalanan.
Tak hanya ramai dipermukaan saja, bagian
dalam kampung kayutangan juga mulai banyak caffe dan tempat-tempat nongkrong aesthetic
yang nyaman digunakan untuk berkmpul bersama teman atau orang terkasih.
Nih 3 caffe aesthetic yang bisa
kalian kunjungi ketika berada di Kayutangan.
Jam Buka
Senin – Rabu 09.00 WIB –
21.00 WIB
Jumat 13.00
WIB – 21.00 WIB
Sabtu – Minggu 08.00 WIB – 21.00 WIB
Seperti namanya, Hamur Mbah Ndut merupakan
caffe yang bikin kita merasakan layaknya bertamu ke rumah seorang sahabat. Mbah
Ndut sendiri sebenarnya merupakan julukan dari Ibu Pak Rudi, pemilik rumah bercat putih hijau ini. Sedangkan caffe ini
sendiri dikelola oleh Ivan, anak Pak Rudi.
Caffe ini tergolong unik karena
banyak barang-barang antik yang dijadikan interiornya. Mulai dari piring-piring
porselen dengan gambar pemandangan, cangkir dan teko yang hit di era 80-an
hingga foto-foto lama keluarga.
Selain hidangannya yang enak di
lidah, yang bikin betah berada di sini karena histories-nya. Jika kalian bertemu dengan Pak Rudi, kalian akan mendapat banyak cerita seru tentang
rumah lawas ini dan orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Jalan Jendral Basuki Rahmat Gg 4 No
976
Jam buka : Rabu – Senin 09.00 WIB –
22.00 WIB (Selasa Libur)
Dari Namanya saja sudah rumah
jengki, sehingga bisa di tebak kan kalo caffe ini dibuka di sebuah rumah bergaya
jengki yang ada di dalam Kampoeng Heritage Kajoetangan. Lokasinya mudah banget
di temukan, karena berada dekat dengan loket pembelian tiket di kayutangan.
Rumah bergaya jengki ini sangat
unik karena atap rumah jengki memiliki tinggi yang tidak seimbang. Jadi terlihat
mencolok jika bandingkan rumah-rumah lainnya.
Arsitektur bergaya jengki ini mulai
populer di Indonesia sekitar tahun 1950 – 1970. Nama jengki sendiri diambil
dari arsitekturnya yang bernama Jengki.
Caffe ini menyediakan menu-menu khas
Malang seperti pangsit mie, tahu petis dan tempe mendoan. Selain itu ada juga
menu-menu adaptasi negara lain seperti waffle, pratha, risol dan lain-lain.
Jalan Arief Rahman Hakim Gg 11,
Kauman
Jam Buka Senin – Minggu 08.0 WIB – 21.00 WIB
Semakin masuk ke dalam kampoeng Heritage Kajoetangan, kalian akan menemukan caffe Mera ini. tidak susah untuk
menemukannya karena nama MERA terpampang besar sekali di atap bangunan.
Karena tempatnya kecil, hanya berupa petak
ruang seluas kamar dan bertingkat, sehingga di sini hanya melayani take away
aja. Jadi kalian tidak bisa berlama-lama di sini. Namun jika kalian ingin duduk-duduk
sejenak sambil menikmati jajanan Mera kalian bisa ke perpustakaan yang ada di depannya.
Menu favorit di sini itu adalah ice
cream beras kencurnya. Untuk minumannya yang rekomended adalah es coklat dan es
beras kencurnya. Selain itu ada beberapa camilan yang bisa kalian pesan seperti
ayam cutlet.
Selain makanan, Mera Jajanan juga
menjual pernak-pernik kerajinan tangan yang lucu-lucu lho. Seperti gelang ronce,
cincin ronce, gelang persahabatan dan masih banyak lagi.
Nah itu tadi rekomendasi caffe hidden gems dalam kampung yang bisa kalian kunjungi ketika jalan-jalan di kawasan Kajoetangan Heritage.
Jln. Cokroaminoto II/74, Malang, Jawa Timur
Email: jelajahmalangaja@gmail.com
WhatsApp/Telpon: 0823 3528 8384
Tidak ada komentar: